Tampilkan postingan dengan label lawang sewu. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label lawang sewu. Tampilkan semua postingan

Kamis, 23 Oktober 2014


Siapa yang tidak mengenal Lawang Sewu? Gedung tua peninggalan jaman Belanda itu merupakan salah satu ikon kota Semarang. Letaknya persis di sekitar seputaran Tugu Muda yang jadi salah satu monumen perjuangan kota Semarang. Sebelum dijadikan sebagai museum, dulunya Lawang Sewu merupakan kantor pusat perusahaan kereta api penjajah Belanda, atau lebih dikenal Nederlandsh Indishe Spoorweg Naatschappij (NIS).

Lawang sewu terkenal sebagai bangunan dengan 1000 pintu. Kenyataannya, pintu-pintu itu tak sampai 1000. Istilah itu terbentuk, karena gedung ini memang memiliki banyak sekali pintu. Selain sebagai bangunan dengan 1000 pintu, Lawang Sewu juga dikenal dengan sebutan gedung ‘angker / mistis’. Persepsi ini terbentuk disebabkan sejarah Lawan Sewu sendiri yang cukup menyedihkan. Bangunan ini digunakan untuk tujuan yang berbeda-beda dalam beberapa zaman, dari zaman penjajahan Belanda sampai sesudah Kemerdekaan.

Seperti cerita di atas, awalnya Lawang Sewu adalah kantor pusat kereta api yang dibangun Belanda. Kemudian, saat masa penjajahan Jepang, gedung ini menjadi saksi bisu pembantaian yang dilakukan tentara Jepang terhadap orang-orang Belanda atau pun tentara gerilyawan yang tertangkap. Setelah itu, di setelah kemerdekaan, Lawang Sewu digunakan Kantor Perusahaan Kereta Api. Pihak militer sempat mengambil alih gedung ini, tapi sekarang sudah kembali lagi ke tangan PT KAI.

Sekarang, Lawang Sewu telah dipugar dan diperbagus. Catnya juga diperbaharui. Tamannya ditata, sehingga gedung lama peninggalan Belanda itu tak terlihat menyeramkan, malah indah dipandang. Tidak klop rasanya kalau datang ke Semarang tanpa mampir ke tempat-tempat wisatanya, apalagi Lawang Sewu. Di sana kita bisa merasakan nuansa mistis, sejarah, sekaligus keindahan bangunan.