Hutan, sebagai suatu kawasan yang memiliki
keanekaragaman hayati, bagi tumbuhan, hewan, maupun berbagai kehidupan lainnya,
tak bisa disangkal bahwa kawasan ini mempunyai peran yang cukup pelik bagi
kehidupan manusia. Hutan memiliki banyak fungsi yang salah satu menjadi
paru-paru dunia, karena hutan menjadi sumber oksigen, di mana karbondioksida di
udara menjadi bahan bakar bagi tumbuhan untuk fotosintesis dan terpecah menjadi
oksigen. Selain itu, hutan pun menjadi penyedia sumber air yang melimpah dan
menjadi salah satu tempat pelestarian hewan-hewan liar.
Berdasarkan ketinggian tempatnya, hutan bisa dibedakan
menjadi:
1.
Hutan Pantai
Hutan yang tumbuh di daerah pantai adalah hutan bakau
(mangrove). Hutan bakau memilik akar napas dan daun yang berlapis tebal di
pemukaannya untuk mengurangi penguapan. Hutan bakau banyak dijumpai di pantai
yang ombak lautnya tenang, seperti di pantai Sumatera bagian Timur, pantai
Kalimantan Barat, pantai Kalimantan Selatan dan pantai Irian Jaya.
Tumbuhan bakau memiliki karakteristik khusus yang
memungkinkan tumbuhan ini hidup dan beradaptasi dengan lingkungannya.
Lingkungan tempat hidup tanaman ini umumnya memiliki kadar garam yang cukup
tinggi, selalu tergenang, dan tanah yang kurang oksigen.
2.
Hutan Gambut
Hutan gambut merupakan suatu ekosistem lahan basah
yang dibentuk oleh adanya penimbunan atau akumulasi bahan organik di lantai
hutan yang berasal dari reruntuhan vegetasi di atasnya dalam kurun waktu lama.
Akumulasi ini terjadi karena lambatnya laju dekomposisi dibandingkan dengan
laju penimbunan bahan organik di lantai hutan yang basah/tergenang tersebut.
Di Indonesia, lahan gambut terdapat di daerah pantai
rendah Kalimantan, Sumatera dan Papua Barat. Sebagian besar berada pada daerah
rendah dan tempat yang masih terpengaruh dengan kondisinya, berada di daratan
sampai jarak 100 km sepanjang aliran sungai dan daerah tergenang.