Senin, 06 Oktober 2014

 Senin, Oktober 06, 2014      , ,




Dalam dunia perbukuan ada istilah fiksi dan non fiksi. Keduanya adalah kategori bagi buku-buku tersebut, yang mana fiksi merupakan sebuah buku yang didasarkan pada proses imajinasi dan bisa dikatakan buah khayalan dari si pengarang, sedangkan non fiksi merupakan tulisan yang ditulis dan dibuat berdasarkan fakta maupun riset.

Buku-buku fiksi sendiri nantinya terbagi-bagi dalam berbagai macam genre atau yang kita kenal sebagai kriteria dari buku tersebut. Dalam buku fiksi, pembagian genre ini sangat beragam dan banyak. Tak melulu hanya seputar romansa, ada pula fantasi, thriller, misteri, scienc fiction, distopia, utopia, dan lain sebagainya. Bahkan, dalam satu genre sendiri terbagi lagi menjadi beberapa bagian seperti fantasi misalnya, yang bisa terbagi menjadi dark fantasi, high fantasy, maupun low fantasy. Ada juga romansa yang terpecah lagi menjadi pararom. Untuk buku-buku non fiksi sendiri, ada beragam tema yang bisa kita pilih seperti politik, ekonomi, fotografi, komputer, sejarah, dan masih banyak lagi.

Untuk mulai membaca, tidak masalah untuk mengawali dengan genre atau buku yang kita sukai. Semisal, kita suka dengan buku-buku romansa, maka beli atau pinjam banyak-banyak buku romansa. Nah, semakin banyak buku yang kita baca, maka kita akan semakin memahami dan bisa mengerti seperti apa jalan cerita, pemikiran, maupun apa yang ingin disampaikan pengarang dalam ceritanya.

Masing-masing cerita pun berbeda. Ada yang simple, ada juga yang ceritanya kompleks hingga membuat kita harus membacanya dengan konsentrasi tinggi. Namun, yang pasti, membaca itu menyenangkan dan memiliki tahapan-tahapan. Seandainya suka dengan buku-buku ringan, suatu saat nanti pasti akan beralih ke buku-buku berat. Dengan beragamnya bacaan yang kita baca, maka semakin luas dan terbuka pula pemikiran kita.