3. Rakryan Mahamatri Katrini
Jabatan ini
merupakan jabatan yang telah ada sebelumnya. Sejak zaman Mataram Kuno, yakni
pada masa Rakai Kayuwangi, jabatan ini tetap ada hingga masa Majapahit.
Penjabat-penjabat
ini terdiri dari tiga orang yakni:
rakryan
mahamantri i hino,
rakryan
mahamantri i halu, dan
rakryan
mahamantri i sirikan.
Di antara
ketiga penjabat itu, rakryan mahamantri i hino-lah yang terpenting dan
tertinggi. Ia memunyai hubungan yang paling dekat dengan raja, sehingga berhak
mengeluarkan piagam (prasasti).
4. Rakryan Mantri ri Pakirakiran
Jabatan ini
berfungsi semacam Dewan Menteri atau Badan Pelaksana Pemerintah. Biasanya
terdiri dari lima orang rakryan (para tanda rakryan), yakni:
1. Rakryan
Mahapatih atau Patih Amangkubhumi;
2. Rakryan
Tumenggung (Panglima Kerajaan);
3. Rakryan
Demung (Kepala Rumah Tangga Kerajaan);
4. Rakryan
Rangga (Pembantu Panglima);
5. Rakryan
Kanuruhan (penghubung dan tugas-tugas upacara).
Para tanda
rakryan ini dalam susunan pemerintahan Majapahit sering disebut Sang Panca ring
Wilwatikta atau Mantri Amancanagara. Dalam berbagai sumber, urutan jabatan
tidak selalu sama. Namun, jabatan rakryan mahapatih (patih amangkubhumi) adalah
yang tertinggi, yakni semacam perdana menteri (mantri mukya).
5. Dharmadhyaksa
Dharmadhyaksa
adalah penjabat tinggi yang bertugas secara yuridis mengenai masalah-masalah
keagamaan. Jabatan ini diduduki oleh dua orang, yaitu:
1.
Dharmadhyaksa ring Kasaiwan untuk urusan agama Siwa,
2.
Dharmadhyaksa ring Kasogatan untuk urusan agama Buddha.
Masing-masing dharmadhyaksa ini dalam menjalankan
tugasnya dibantu oleh sejumlah pejabat keagamaan yang disebut dharmaupapatti
atau upapatti, yang jumlahnya amat banyak.sumber : http://dongengarkeologi.wordpress.com/surya-majapahit/tata-pemerintahan/