Tampilkan postingan dengan label gunung berapi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label gunung berapi. Tampilkan semua postingan

Jumat, 31 Oktober 2014



Indonesia memiliki banyak gunung berapi. Dari Sumatera sampai Papua, hampir di setiap pulau memiliki gunung berapi, hanya kalimantan yang kemungkinan tidak. Rata-rata pun merupakan gunung berapi aktif yang bisa meletus sewaktu-waktu. Ada yang letusannya singkat atau terjadi dalam waktu pendek seperti gunu Kelud, ada juga gunung berapi yang berulang-kali mengeluarkan awan panas dan letusan-letusan kecil seperti Gunung Sinabung.

Posisi Indonesia yang berada pada titik pertemuan tiga lempeng tektonik (tectonic plate) yang saling bertabrakan yaitu lempeng Eurasia, Lempeng Indo Australia dan Lempeng Pasifik, membuat Negara Indonesia dilintasi rangkaian gunung api aktif (rangkaian Gunung Api Indonesia). Kawasan Indonesia menjadi area benturan antara Lempeng Indo Australia yang bergerak ke utara dan Lempeng Pasifik yang relative kearah barat. Itulah yang menyebabkan kepulauan Indonesia dihimpit oleh dua pergerakan, masing-asing kea rah utara dan ke arah barat.

Keberadaan Gunung-gunung berapi ini sebenarnya memiliki manfaat sekaligus kerugian pula. Manfaatnya, dari material-material gunung berapi, tanah menjadi menjadi lebih subur. Pasir dan batu yang dikeluarkan dari dalam gunung berapi pun bisa dimanfaatkan sebagai bahan baku material pembangunan. Namun, ketika gunung-gunung berapi ini aktif dan mengeluarkan semburan lahar atau material vulkanik lainnya, bisa dikatakan, itu mengerikan dan berbahaya.

Terkadang kita tidak bisa menebak kapan gunung berapi ini berhenti memuntahkan laharnya. Ada yang sekali meletus kemudian berhenti seperti gunung Kelud. Ada pula yang seperti gunung Sinabung, meletus berkali-kali dalam jangka waktu yang sangat lama. Bahkan, sekarang gunung Sinabung masih aktif dan ribuan pengungsi masih bertahan di tempat pengungsian selama berbulan-bulan hingga tahunan.

Kecepatan pergerakan lempeng-lempeng Eurasia, Indo Australia dan Pasifik, mencapai 4-6 cm pertahun, maka lempeng yang yang bertabrakan tersebut menunjam tepat ditengah Kepulauan Indonesia dan memberikan kesempatan pada magma untuk naik persis diatas Nusantara dan membentuk banyak pulau yang dikelilingi lautan.


Sementara di utara ada lempeng ketiga, yaitu lempeng Eurasia yang menahan himpitan tersebut, sehingga membuat Indonesia berada dalam pertarungan tiga lempeng besar dunia. Akibat benturan ketiga lempeng tersebut, membuat retaknya beberapa bagian pada kerak bumi, selain menimbulkan panas, juga memproduksi batuan cair (magma). Melalui retakan-retakan tersebut yang bisa dikatakan sebagai bidang lemah, magma cair tersebut terdorong naik ke permukaan bumi dan membentuk kerucut-kerucut gunung api.